Pengabdian Masyarakat Melalui Gerakan Masyarakat Sadar Stunting (Germasting) Kepada Masyarakat Desa Wangunsari

Penulis

  • Melisa Antoineta Maharani Universitas Nusa Putra
  • Anfal Algifari Universitas Nusa Putra
  • Anenda Puspitawati Universitas Nusa Putra
  • Anggi Nurbayiti Universitas Nusa Putra
  • Riyan Mirdan Faris Universitas Nusa Putra
  • Wahyu Mulyadi Universitas Nusa Putra
  • Yoedani Yoedani Universitas Nusa Putra
  • M. Andri Juniansyah Universitas Nusa Putra

DOI:

https://doi.org/10.58812/jpws.v3i05.1199

Kata Kunci:

Stunting (Germasting), Gerakan Masyarakat, Desa Wangungsari, Kecamatan Cisolok

Abstrak

Stunting merupakan masalah kesehatan signifikan di Indonesia, yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak (Sugianto, 2021). Kondisi ini berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak, mengakibatkan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya (Utami et al., 2023). Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting, karena berperan penting dalam memberikan layanan kesehatan dan edukasi gizi kepada masyarakat (Mubarak et al., 2017). Kader posyandu, yang merupakan petugas terlatih, memiliki peran vital dalam melaksanakan kegiatan ini, terutama dalam memantau status gizi balita dan memberikan penyuluhan gizi (Saeni & Irwan, 2022). Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, difokuskan pada pencegahan stunting melalui berbagai langkah seperti observasi, wawancara, sosialisasi, dan pelatihan kader posyandu. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan kesehatan balita dan ibu hamil, serta pembagian sayur dan buah. Pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu meliputi tiga tahap: pemaparan materi, praktek langsung, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman ibu hamil dan ibu balita tentang pentingnya pencegahan stunting dan peningkatan kunjungan ke posyandu, yang menjadi indikator keberhasilan program ini. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah stunting sejak dini, sehingga dapat mengurangi angka stunting di Indonesia.

Referensi

Hasanah, R., Aryani, F., & Effendi, B. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting Pada Anak Balita. 2(1), 1–6.

Posyandu, D., Madureso, D., Astuti, D. P., Utami, W., & Sulastri, E. (2020). Pencegahan Stunting Melalui Kegiatan Penyuluhan Gizi Balita Dan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Kearifan Lokal. 74–79.

Prasetyani, H., Trisetiyanto, A. N., Hidayat, U., & Ivet, U. (2023). PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA MELALUI PENINGKATAN. 1(6), 965–969.

Waliulu, S. H., & Ibrahim, D. (2018). Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting anak usia balita. 9(2016), 2016–2019.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31

Cara Mengutip

Maharani, M. A., Algifari, A., Puspitawati, A., Nurbayiti, A., Faris, R. M., Mulyadi, W., Yoedani, Y., & Juniansyah, M. A. (2024). Pengabdian Masyarakat Melalui Gerakan Masyarakat Sadar Stunting (Germasting) Kepada Masyarakat Desa Wangunsari. Jurnal Pengabdian West Science, 3(05), 632–638. https://doi.org/10.58812/jpws.v3i05.1199