Penyuluhan Terkait Bahan dan Peralatan Pembuatan Biopori kepada Masyarakat Kembangan Meruya Selatan

Penulis

  • Jef Frangklyn Sinulingga Universitas Mercu Buana
  • Ernanda Dharmapribadi Universitas Mercu Buana
  • Reni Karno Kinasih Universitas Mercu Buana
  • Zel Citra Universitas Mercu Buana
  • Yosie Malinda Universitas Mercu Buana
  • Anom Wibisono Universitas Mercu Buana
  • Paksi Dwiyanto Wibowo Universitas Mercu Buana

DOI:

https://doi.org/10.58812/jpws.v3i05.1162

Kata Kunci:

Konstruksi, Sumur Biopori, Drainase, Resapan

Abstrak

Pertumbuhan kota Jakarta yang pesat dan pembangunan bangunan gedung meningkat, maka resapan air hujan menjadi berkurang. Pada musim hujan, banjir terjadi dalam jumlah besar, dan pada musim kemarau, kekeringan terjadi karena kurangnya air di tanah. Dengan teknologi pembuatan lubang resapan biopori jumlah kapasitas atau volume air yang meresap akan meningkat. Kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi ajang untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. Melestarikan air tanah dengan membuat biopori di rumah-rumah sebagai drainase vertikal Meruya Selatan. Pengabdian masyarakat merupakan upaya mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan pembuatan biopori merupakan sebuah inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi tantangan lingkungan sekitar.

Referensi

Brata, R. & A. Nelistya. (2008). Lubang Resapan Biopori. Jakarta. Penebar Swadaya

Badan Standarisasi Nasional. (2017). SNI 8456:2017 Sumur Dan Parit Resapan Air Hujan.Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Dinas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kota Tangerang Selatan. (2011). Buku Putih Sanitasi Kota Tangerang Selatan. Tangerang Selatan (ID). Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Ichsan, I. And Hulalata, Z. S. (2018). Analisa Penerapan Resapan Biopori Pada Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Telaga Biru. Gorontalo Journal Of Infrastructure And Science Engineering, 1(1), P.33. Doi:10.32662/Gojise.V1i1.139.

Mulyana, R. (2015). Solusi Mengatasi Banjir Dan Menurunnya Permukaan Air Tanah Pada KawasanPerumahan.https://bebasbanjir2025.wordp ress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2019). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pemanfaatan Air Hujan.

Rohyanti, S., Ridwan, I. And Nurlina. (2015) Analisis Limpasan Permukaan Dan Pemaksimalan Resapan Air Hujan Di Daerah Tangkapan Air (Dta) Sungai Besar Kota Banjarbaru Untuk Pencegahan Banjir. Jurnal Fisika FLUX, 12(2), Pp. 128– 139.

S, Tribekti. (2011). Penerapan Sumur Resapan dan Lubang Resapan Biopori (LRB) di Daerah Padat Penduduk (Penelitian Sumur Resapan di Kompleks Simpay Asihdan LRB di DesaPasir Biru). Jurnal Kimia Lingkungan. 2011: 211–213.

Ulya, A. U., Sutrisno, E. And Wardhana, I. W. (2015). Perencanaan Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan (Ekodrainase) Di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Teknik Lingkungan, 4(1), Pp. 1–6.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31

Cara Mengutip

Sinulingga, J. F., Dharmapribadi, E., Kinasih, R. K., Citra, Z., Malinda, Y., Wibisono, A., & Wibowo, P. D. (2024). Penyuluhan Terkait Bahan dan Peralatan Pembuatan Biopori kepada Masyarakat Kembangan Meruya Selatan. Jurnal Pengabdian West Science, 3(05), 574–580. https://doi.org/10.58812/jpws.v3i05.1162