Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Stunting Melalui Workshop Edukasi “Cegah Stunting, Langka Sehat Generasi Kuat” Di Desa Mekar Nangka
DOI:
https://doi.org/10.58812/jpws.v1i01.1068Kata Kunci:
Peningkatan Kesadaran Masyarakat, Stunting, Workshop EdukasiAbstrak
Stunting merupakan masalah kesehatan global yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak pada usia dini, dengan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang stunting menjadi esensial dalam upaya pencegahan dan pengendaliannya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari workshop edukasi berjudul "Cegah Stunting, Langka Sehat Generasi Kuat" terhadap peningkatan kesadaran masyarakat tentang stunting di Desa Mekar Nangka. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pra dan pasca workshop pada populasi masyarakat Desa Mekar Nangka. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah workshop, serta tanggapan peserta terhadap materi dan penyajian workshop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workshop edukasi efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan peserta setelah mengikuti workshop, dengan peningkatan rata-rata skor pengetahuan sebesar 30%. Selain itu, tanggapan peserta terhadap workshop secara umum sangat positif, dengan sebagian besar peserta merasa bahwa materi yang disampaikan bermanfaat dan mudah dipahami. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa workshop edukasi "Cegah Stunting, Langka Sehat Generasi Kuat" memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang stunting di Desa Mekar Nangka. Upaya berkelanjutan dalam menyediakan pendidikan dan informasi yang relevan kepada masyarakat perlu ditingkatkan guna mengurangi angka stunting dan dampak buruknya pada generasi mendatang. Hasil studi ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan program-program serupa di berbagai komunitas untuk mengatasi tantangan stunting secara lebih efektif.
Referensi
Depkes RI. (2013). Penanggulangan Gizi Buruk: Pedoman Bagi Petugas Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hadi, H. (2015). Faktor-faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Indonesia. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 38-43.
Irianti, s., & Tilden, R. L. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-24 bulan di wilayah pedesaan Kecamatan Ambulu Jember. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 12(2), 58-64.
Kemenkes RI. (2017). Buku Pedoman Pemberian Makanan Tambahan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Marwoto, H. (2019). Kesehatan Anak dalam Teori dan Praktik. Penerbit Buku Kedokteran.
Muhilal, I. (2016). Gizi Buruk: Tinjauan Klinis dan Penatalaksanaan. PT Gramedia Pustaka.
Rahayu, E. S., & Syauqi, A. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-23 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(1), 10-19.
Sari, N. K., Hadi, H., & Suryantan, J. (2017). Efektivitas edukasi gizi dalam pencegahan stunting pada anak usia 2-4 tahun. Jurnal Gizi Indonesia, 6(2), 97-104.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Istikhori Istikhori, Aeni Latifah, Sumpena Sumpena, Raudatul Janah, Anisa Dewi Raharja
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.