Kesadaran Penggunaan Kata Makian Pada Mahasiswa Universitas Pradita dan Universitas Matana
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v2i12.831Kata Kunci:
Penggunaan Kata Makian, Sikap Mahasiswa, Perubahan Generasi, Kata SapaanAbstrak
Intensitas penggunaan kata makian dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat setiap tahunnya terutama terhadap kelompok anak muda kelahiran di atas 1996. Penggunaan kata makian tidak lagi menjadi sesuatu hal tabu selama tidak menyinggung perasaan satu sama lain dan menjadi semakin tidak bermakna sebagai sekadar sebuah kata sapaan ataupun pelengkap. Hal ini didorong oleh kata makian yang saat ini tidak lagi hanya memberikan efek negatif tapi juga menjadi salah satu cara bagi seorang individu untuk melepaskan keresahan yang ada di hati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana intensitas penggunaan kata makian pada mahasiswa Universitas Pradita dan Universitas Matana. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan dibahas secara deskriptif berdasarkan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat intensitas penggunaan kata makian yang cukup tinggi dan dilakukan setengah sadar oleh para mahasiswa Universitas Pradita dan Universitas Matana. Hal ini apabila dilanjutkan dapat menjadi suatu kebiasaan baru pada generasi selanjutnya dimana kata-kata makian saat ini tidak lebih dari sebuah kata sapaan dan pelengkap. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menjelaskan mengapa fenomena ini dapat terjadi.
Referensi
de Vries, B. (2023). Is Swearing Morally Innocent? Ratio, 36(2), 159–168. DOI: 10.1111/rati.12373.
Firdaus M. (2020). Bentuk dan Alasan Penggunaan Kata Makian Bahasa Melayu Tamiang di Akademi Komunitas Negeri Aceh Tamiang. Jurnal Adabiya, 1–14. DOI: 10.22373/adabiya.v21i1.6451.
Friyanto, & Ashadi. (2020). The Acquisition of Swear Words by Students in Central Kalimantan. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 13(2), 407–415. DOI: 10.26858/retorika.v13i2.13803.
Heriyanto, E. (2020). Javanese Swearing Words: an Analysis of Shifting and Changing Referring Connotative Meaning. Journal of Language and Health, 1(1), 29–36. https://doi.org/10.37287/jlh.v1i1.102.
Love, R. (2021). Swearing in Informal Spoken English: 1990s–2010s. Text & Talk, 41(5–6), 739–762. https://doi.org/10.1515/text-2020-0051.
Maghfira, A. B., Puspitaningrum, A., Syaifudin, A. N., & Widiatmoko, S. (2010). Penggunaan Makian Pada Kolom Komentar Akun Tiktok Denise Chariesta. Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(2), 124–132. https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/arkhais/article/view/22289.
Murtadho, F. (2017). Kata Makian: Meruntuhkan Kesantunan Berbahasa. Seminar Nasional Pendidikan PGRI 2017, 353–35. https://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/3.8_Kata_Makian_Menuruntuhkan_Kesantunan_Berbahasa-cover+daftar_isi+_kata_pengantar_Prosiding_SNP_PGRI_201_.pdf.
Rauf, A. (2019). Dampak Psikologi Makian Bahasa Indonesia Ditinjau dari Strata Sosial Masyarakat Bahasa. Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 6(2), 26–43. https://doi.org/10.26618/konfiks.v6i2.3972
Revita, I., & Fathiya, N. (2020). Bahasa Makian untuk Fungsi Keakraban di Kalangan ‘Anak Muda’ Minangkabau. LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 17(1), 103–114. https://doi.org/10.26618/konfiks.v6i2.3972
Strong and Very Strong Language at 12A/12 and 15. (2021). https://darkroom.bbfc.co.uk/original/727d07db0589b4b117520cb82cd4aae8:9ad4fb8eb55fdacd8e55eb22ea0fe188/language-research-june-2021.pdf
Sugara, R. D. H., & Saparianingsih, R. (2020). English Cursing Analysis of Millennial Generation in Social Media Investigate. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 512, 271–274. DOI: 10.2991/assehr.k.201230.051.
Tambunsaribu, G. (2020). The Phenomenon of Using the Word Anjing as a Slang Word for in Daily Communication of Teenagers in Jakarta: A Study of Language and Culture. KIBAR. DOI: 10.4108/eai.28-10-2020.2315325
Washmuth, N. B., & Stephens, R. (2022). Frankly, We Do Give a Damn: Improving Patient Outcomes with Swearing. Archives of Physiotherapy, 12(6). DOI: 10.1186/s40945-022-00131-8.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Keevin Keane Verdianto, Muhammad Fahmi Bahar, Firman Maulana Adiyansyah, Marcelino Aria Putra, Mahesa Zukrina Tsaqi, Jose Andreas, Nathan Adriano`, Nilbert Alvin
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.