Pengelompokan Tipe Kafe Berdasarkan Faktor Kebetahan dan Durasi Kunjungan

Penulis

  • Mauliana Sari Wahyuni Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.58812/jmws.v2i08.533

Kata Kunci:

Arsitektur, Place Attachement, Interior

Abstrak

Saat ini, minum kopi telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Tingginya angka konsumsi kopi di juga turut berkontribusi dalam meningkatnya fenomena coffe shop di Indonesia. Saat ini, berkunjung ke kafe telah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat. Kegiatan yang dilakukan bukan hanya sekedar menikmati kopi, namun ada beberapa kegiatan lain yang membuat terbentuknya ikatan antara seseorang dan suatu tempat (place attachment). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pengelompokan kafe berdasarkan faktor kebetahan dilihat dari durasi kunjungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perancang maupun pemilik kafe dalam mendesain kafe yang baik dan membuat pengunjungnya merasa betah. Penelitian ini menggunakan kuesioner daring dengan pendekatan grounded theory. Adapun tahapan analisis yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Berdasarkan hasil analisis, terdapat tiga tipe kafe berdasarkan faktor kebetahan dan durasi kunjungan. Tipe kafe tersebut yaitu tipe kafe atraktif, tipe afektif, dan tipe privilese.

Referensi

Gobiz (2019). Pusat Pengetahuan Tren Bisnis Kopi. https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/tren-bisnis-kopi/

Ahmad, M. Z., & Roychansyah, M. S. (2022). Kajian Teoritis Hubungan Smellscape Terhadap Place Attachment. REKA RUANG, 5(1).

Bachtiar, J. C., & Kusuma, H. E. (2019). Tiga Kelompok Pengunjung berdasarkan Durasi Kunjungan dan Karakteristik Taman. Jurnal Lanskap Indonesia, 11(1), 11-16.

Cahyaningtyas, M. A., & Kusuma, H. E. (2020). Preferensi Masyarakat terhadap Ruang Kota sebagai Tempat Relaksasi. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 18(1), 1-12.

Dinda, Sanya, & Fitrian, Eva (2020). Bukti Kopi Sudah Jadi Gaya Hidup Masyarakat Indonesia. Investor.id. https://investor.id/business/222474/konsumsi-kopi-di-indonesia-naik-44

Farasa, N., & Kusuma, H. E. (2016). Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender. Pros. Temu Ilm. IPLBI 2016, 5.

Fatimah, S. (2013). Pengaruh Gaya Hidup Dan Konsep Diri Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih Coffeeshop Di Samarinda. Motivasi, 1(1), 36-43.

Haristianti, V., Raja, M. T. M., & Putri, C. T. (2021). Analisis Faktor Kebetahan Pengunjung Coffee Shop Melalui Penilaian Kinerja Elemen Interior. Studi Kasus: Kafe dan Coffee Shop di Kawasan LRE Martadinata, Bandung. Jurnal Arsitektur Zonasi, 4(2), 196-209.

Lugan, M. V., & Santoni, S. (2018). Pengembangan pusat permukiman pada tepian sungai di kampung melayu berdasarkan teori place attachment. Architecture Innovation, 2(1), 51-69.

Rachmawati, Y. D., Sari, N., & Setyono, D. A. (2022). Orientasi Masyarakat Terhadap Pemilihan Kafe di Kota Malang. Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE), 8(2), 67-74.

Sesunan, M. M. H. (2014). Evaluasi Perwujudan Place Attachment pada Kawasan Tepi Air Benteng Kuto Besak Palembang. E-Journal Graduate Unpar, 1(2), 39-51.

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-29

Cara Mengutip

Wahyuni, M. S. (2023). Pengelompokan Tipe Kafe Berdasarkan Faktor Kebetahan dan Durasi Kunjungan. Jurnal Multidisiplin West Science, 2(08), 607–614. https://doi.org/10.58812/jmws.v2i08.533