Perubahan Bahasa dan Makna Kata “Anjir” di Social Media: Kajian Sosiolinguistik
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v1i02.53Kata Kunci:
Anjir, Sosiolinguistik, Perubahan Bahasa, Pragmatik, MorfologiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor sosiolinguistik yang mempengaruhi fenomena penggunaan kata “anjir” serta makna pragmatis dan bentuk-bentuk morfologi yang lazim diungkapkan dalam berbagai makna. Penelitian mengambil sampel berupa tangkapan layar di media sosial (TikTok dan Instagram). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa penggunaan kata anjir bersifat arbitrer, dimana penggunaannya tergantung pada penuturnya dan makna kata ini tidak selalu berkonotasi negatif tetapi dapat berarti banyak hal. Perubahan makna kata “anjir” juga meluas pada kata-kata lain yang mengikutinya. Jadi selain dari konteksnya, arti kata “anjir” juga berdasarkan kata sebelum dan sesudah kata “anjir” diucapkan. Dalam penelitian ini terdapat 34 kalimat yang mengandung kata anjir dan berbagai maknanya, mulai dari sedih, senang, lucu, kaget, bahkan negatif, dan sebagainya. Selain itu, ada 11 proses morfologi yang dialami oleh kata “anjir” yang sebagian besar mengalami proses pangkasan dan afiksasi (sufiks). Proses morfologi juga arbitrer dimana proses perubahan tergantung pada penutur dalam menuliskannya. Namun, peneliti berasumsi bahwa semakin lama penambahan akhiran pada kata “anjir”, semakin kuat argumentasi yang ingin disampaikan oleh pembicara. Perubahan bahasa juga dapat dilihat secara nyata dan real-time, dimana “Anjir” berubah menjadi banyak bentuk dan berbagai arti dan umum digunakan pada tahun 2022 penuturnya berasal dari gen-Z yang lahir sekitar tahun 1995-2010/ke atas.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Multidisiplin West Science
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.