Produktivitas Penggunaan Lahan Perkotaan di Pulau Jawa
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v2i07.496Kata Kunci:
Penggunaan Lahan Perkotaan, Produktivitas, Industri Manufaktur, Industri JasaAbstrak
Pemanfaatan penggunaan lahan perkotaan merupakan konsekuensi dari interaksi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan melalui peningkatan kebutuhan lahan untuk kegiatan ekonomi dan masyarakat di perkotaan. Kualitas kota produktif menunjukkan pertumbuhan kota dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penggunaan lahan perkotaan. Penelitian tentang hubungan ini telah banyak dipelajari di beberapa negara. Di Indonesia, penelitian terkait produktivitas penggunaan lahan perkotaan belum banyak dilakukan. Integrasi data ekonomi dan penggunaan lahan perkotaan masih terbatas, sehingga diperlukan informasi terkait produktivitas penggunaan lahan perkotaan untuk memaksimalkan pemanfaatan aset lahan perkotaan di Indonesia. Penelitian dengan mengambil kasus 34 kota di Pulau Jawa cukup representatif untuk mengetahui bagaimana karakteristik produktivitas penggunaan lahan perkotaan. Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan indikator konsumsi penggunaan lahan dengan menggunakan klasifikasi LULC dari citra satelit Sentinel-2. Statistik deskriptif dan tipologi kota digunakan untuk menggambarkan relasi antara produktivitas penggunaan lahan perkotaan dan ukuran kota. Pada analisis tipologi, pertumbuhan ekonomi dan penggunaan lahan terbangun dapat menunjukan karakteristik efisiensi produktivitas penggunaan lahan pada perkotaan. Beberapa temuan dari studi ini menunjukkan bahwa produktivitas penggunaan lahan di kota-kota di Pulau Jawa cukup bervariasi, namun beberapa kota tidak cukup efisien dalam meningkatkan produktivitas penggunaan lahan nya. Kota yang memiliki produktivitas tinggi adalah kota-kota yang mulai mengalami deindustrialisasi dan hinterland-nya adalah kabupaten-kabupaten dengan perkembangan industri manufaktur nya tinggi. Sementara kota yang memiliki produktivitas menengah hingga rendah adalah kota-kota yang mendapat saingan dari hinterland dengan perkembangan industri jasanya tinggi.
Referensi
Andisheh, S., & Pejman, B. (2019). The Causal Relationship Between Urbanization and Economic Growth in US: Fresh Evidence From the Toda–Yamamoto Approach. Journal of Contemporary Urban Affairs, 3(2), 166-172. https://doi.org/10.25034/ijcua.2018.47xd13
Bintarto. (1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
BPS. (2021). Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha 2016-2020.
Cai, G., Zhang, J., Du, M., Li, C., & Peng, S. (2020). Identification of urban land use efficiency by indicator-SDG 11.3.1. PLOS ONE, 15(12), e0244318. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0244318
Chen, Y., Chen, Z., Xu, G., & Tian, Z. (2016). Built-up land efficiency in urban China: Insights from the General Land Use Plan (2006–2020). Habitat International, 51, 31-38. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2015.10.014
Clifford, J. P., Doran, J., Crowley, F., & Jordan, D. (2022). The relationship between city size, decentralisation and economic growth. Journal of Economic Studies, ahead-of-print(ahead-of-print). https://doi.org/10.1108/JES-03-2022-0146
Gill, I. S., & Goh, C.-C. (2010). Scale Economies and Cities. The World Bank Research Observer, 25(2), 235-262. http://www.jstor.org/stable/40891375
Handoko, H. (2011). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2 ed.). BPFE.
Karra, K., Kontgis, C., Statman-Weil, Z., Mazzariello, J. C., Mathis, M., & Brumby, S. P. (2021, 11-16 July 2021). Global land use / land cover with Sentinel 2 and deep learning. 2021 IEEE International Geoscience and Remote Sensing Symposium IGARSS,
Malingreau, J.-P., & Christiani, R. D. (1981). A land cover/land use classification for Indonesia. Indonesian Journal of Geography, 11, 13-50.
Mustofa, F. (2007). Klasifikasi Penggunaan Tanah: Jean Paul Malingreau vs BPN-RI (Land Use Classification: J.P. Malingreau vs National Land Agency of Indonesia). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.16080.66568
Pramono, R. W. D. (2018). Pengaruh Fluktuasi Industrialisasi Terhadap Kapabilitas Masyarakat Pedesaan di Magelang: Perspektif Perencanaan Wilayah. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 14(2), 13. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i2.18577
Ramdhani H., S. S. M. S. F. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia. Society, 1(1).
Saeger, S. S. (1997). Globalization and deindustrialization: Myth and reality in the OECD. Review of World Economics, 133(4), 579-608. https://doi.org/10.1007/BF02707404
Shen, J. (2003). Cross‐border connection between hong kong and mainland china under ‘two systems’ before and beyond 1997. Geografiska Annaler: Series B, Human Geography, 85(1), 1-17. https://doi.org/10.1111/1468-0467.00127
UN-Habitat. (2018). SDG Indicator 11.3.1 Training Module: Land Use Efficiency. United Nations Human Settlement Programme (UN-Habitat).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Eka Kristanto, Retno Widodo Dwi Pramono, Atrida Hadianti
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.