Kurangnya Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Penertiban Tanah Telantar di Kabupaten Demak
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v2i5.325Kata Kunci:
Tanah Terlantar, Partisipasi Masyarakat, Administrasi PertanahanAbstrak
Sangat sedikit topik penelitian yang mengambil perspektif partisipasi masyarakat dalam upaya penertiban tanah telantar. Padahal, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan tata ruang sekaligus sebagai komponen yang secara langsung dipengaruhi oleh dinamika tata ruang khususnya aktivitas penggunaan lahan. Penelitian ini akan menunjukkan sejauh mana partisipasi masyarakat dalam membantu otoritas pertanahan untuk menertibkan tanah yang terindikasi telantar. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif untuk menginterpretasikan pengalaman masyarakat di sekitar lokasi tanah terindikasi telantar secara kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap isu publik ini masih kurang. Sikap pasif dan ketidakpedulian masyarakat ini menjadi bukti bahwa proses penertiban tanah telantar belum menjadi perhatian khusus di kalangan masyarakat pedesaan. Artinya, kesadaran masyarakat desa dalam upaya pengendalian penggunaan lahan belum terbangun sepenuhnya.
Referensi
Alemie, B. K., Bennett, R. M., & Zevenbergen, J. (2015). A socio-spatial methodology for evaluating urban land governance: the case of informal settlements. Journal of Spatial Science, 60(2), 289–309. https://doi.org/10.1080/14498596.2015.1004654
Arba, Sahnan, & Wiwiek Wahyuningsih. (2010). Pemberdayaan Hukum dan Kebijakan Pertanahan sebagai Upaya Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Telantar. Mimbar Hukum, 22(1), 18–36. https://doi.org/10.22146/jmh.16216
Arfian, Muryono, S., & Sudibyanung. (2018). Model Spasial Penentuan Lokasi Untuk Objek Bank Tanah (Berdasarkan Data Pasar Tanah dan Karakteristik Fisik Tanah di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman). Jurnal Tunas Agraria, Vol. 1, No, 66–89.
Ariti, A. T., van Vliet, J., & Verburg, P. H. (2018). Farmers’ participation in the development of land use policies for the Central Rift Valley of Ethiopia. Land Use Policy, 71, 129–137. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2017.11.051
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches Fifth Edition. Sage Publications.
Despica, R. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Tata Ruang Daerah Untuk Pembangunan Wilayah Kota Padang. Jurnal Spasial, 1(2). https://doi.org/10.22202/js.v1i2.1577
Dewi, L. S., Tan, F., & Nazer, M. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Tata Ruang Kota Bukittinggi. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, Vol. 16, N, 213–225. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/region.v16i2.39852
Gao, Y., & Ma, Y. (2015). What is absent from the current monitoring: Idleness of rural industrial land in suburban Shanghai. Habitat International, 49, 138–147. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2015.05.019
Gobster, P. H., Hadavi, S., Rigolon, A., & Stewart, W. P. (2020). Measuring landscape change, lot by lot: Greening activity in response to a vacant land reuse program. Landscape and Urban Planning, 196. https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2019.103729
Grover, R., Törhönen, M.-P., Palmer, D., & Munro-Faure, P. (2007). Good Governance in Land Tenure and Administration. FAO. http://www.cawater-info.net/bk/land_law/files/a1179e00.pdf
Hilhorst, T. (2008). Local governance institutions for sustainable natural resource management in Mali, Burkina Faso and Niger. Royal Tropical Institute. https://kit2018.wpenginepowered.com/wp-content/uploads/2018/08/1445_Local-governance-NRM_TH-July-17.pdf
Ho, S., Choudhury, P. R., & Joshi, R. (2023). Community participation for inclusive land administration: A case study of the Odisha urban slum formalization project. Land Use Policy, 125, 106457. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2022.106457
Kabiri, N. (2016). Public participation, land use and climate change governance in Thailand. Land Use Policy, 52, 511–517. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2014.12.014
Kędra, A., Maleszyk, P., & Visvizi, A. (2023). Engaging citizens in land use policy in the smart city context. Land Use Policy, 129, 106649. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2023.106649
Kementerian-ATR/BPN. (2021). Sosialisasi PP Nomor 64 Tahun 2021 Tentang Badan Bank Tanah.
Kim, G., Newman, G., & Jiang, B. (2020). Urban regeneration: Community engagement process for vacant land in declining cities. Cities, 102. https://doi.org/10.1016/j.cities.2020.102730
Kivell, P. (1993). Land and The City: Patterns and Processes of Urban Change. Routledge.
Manzhynski, S., Siniak, N., Źróbek-Różańska, A., & Źróbek, S. (2016). Sustainability performance in the Baltic Sea Region. Land Use Policy, 57, 489–498. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2016.06.003
Martin, A., Fischer, A., & McMorran, R. (2023). Who decides? The governance of rewilding in Scotland ‘between the cracks’: community participation, public engagement, and partnerships. Journal of Rural Studies, 98, 80–91. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2023.01.007
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook 3th Edition. Sage Publications.
Mujiburohman, D. A. (2019). Penegakan Hukum Penertiban & Pendayagunaan Tanah Telantar. STPN Press.
Puspasari, S., & Sutaryono. (2017). Integrasi Agraria-Pertanahan dan Tata Ruang: Menyatukan Fungsi Tanah dan Fungsi Ruang. STPN Press.
Scheele, C. Von. (2016). The void: Urban wasteland as political space. Doctoral Thesis (monograph), Department of Political Science. Lund University.
Setiawan, B. (2020). Transformasi perkotaan di Indonesia. Deepublish.
Suziedelyte Visockiene, J., Tumeliene, E., & Maliene, V. (2019). Analysis and identification of abandoned agricultural land using remote sensing methodology. Land Use Policy, 82, 709–715. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2019.01.013
UN-GGIM. (2015). The Application of Geospatial Information - Land Administration and Management. https://ggim.un.org/meetings/GGIM-committee/documents/GGIM5/land admin and mngnt background paper 3.2 final.pdf
Utami, W., Artika, I. G. K., & Arisanto, A. (2018). Aplikasi Citra Satelit Penginderaan Jauh Untuk Percepatan Identifikasi Tanah Terlantar. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 4(1), 53–66. https://doi.org/10.31292/jb.v4i1.215
Wafda, R. (2004). Pajak Lahan (Land Tax) Sebagai Instrumen Pengendalian Permasalahan Penggunaan Lahan Perkotaan. In Makalah Pribadi. Institut Pertanian Bogor. https://www.tumoutou.com/PPS702-ipb/08234/reti_wafda.pdf
Wulandari, I. (2020). Fenomena Penelantaran Tanah Hak Guna Bangunan di Kota Bandar Lampung. Thesis: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Xu, F., Ho, H. C., Chi, G., & Wang, Z. (2019). Abandoned rural residential land: Using machine learning techniques to identify rural residential land vulnerable to be abandoned in mountainous areas. Habitat International, 84, 43–56. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2018.12.006
Zhu, X., Xiao, G., Zhang, D., & Guo, L. (2021). Mapping abandoned farmland in China using time series MODIS NDVI. Science of the Total Environment, 755. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.142651
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Samba Habib Hauri, Agam Marsoyo
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.