Makna Kebahagiaan Menurut Perspektif Remaja di Perkotaan dan Pedesaan
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v4i01.1915Kata Kunci:
Kebahagiaan, Remaja, Gaya Hidup, KesejahteraanAbstrak
Kebahagiaan merupakan konsep universal, namun dipahami secara berbeda oleh setiap individu, bergantung pada latar belakang sosial, budaya, dan keadaan hidup mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi makna kebahagiaan dari sudut pandang remaja perkotaan dan pedesaan. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dengan kaum muda di kedua lokasi. Survei menemukan bahwa kaum muda di daerah perkotaan cenderung menafsirkan kebahagiaan dalam konteks pencapaian pribadi, gaya hidup modern, dan kontak sosial yang luas melalui media digital. Sebaliknya, kaum muda di pedesaan lebih mementingkan kehidupan keluarga yang bahagia, kedekatan dengan alam, serta kehidupan yang sederhana namun bermakna. Faktor-faktor seperti akses terhadap teknologi, tekanan masyarakat, dan nilai-nilai budaya lokal juga memengaruhi sikap remaja terhadap kesejahteraan di kedua lingkungan. Studi ini memberikan wawasan tentang pentingnya memahami perbedaan persepsi kesejahteraan untuk mendukung program pendidikan dan pengembangan pemuda yang lebih komprehensif yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Referensi
Diener, E., & Seligman, M. E. P. (2002). Very happy people. Psychological Science, 13(1), 81–84.
Neto, F. (2001). Satisfaction with life among adolescents from immigrant families in Portugal. Journal of Youth and Adolescence, 30(1), 53–67.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719.
Sarmadi, S. (2018). Psikologi positif. Yogyakarta: Titah Surga.
Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being. Simon and Schuster.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Georgius Andreasca Nazianica, Moch. Alif Bayu Pratama, Dhani Reyhan Syahputra, Nur’annafi Farni Syam Maella

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.