Home Sweet Home
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v3i02.1019Kata Kunci:
Karya Tari, Home Sweet Home, Ekspresi Gerak, Kehidupan Keluarga, Anak PerempuanAbstrak
Penciptaan karya tari Home Sweet Home bertujuan untuk untuk menuangkan perasaan atau ekspresi dalam bentuk gerak sehingga mewujudkan karya tari yang kreatif dan bias mengutarakan ide garapan yang terinspirasi dari kehidupan penata sebagai anak perempuan. Karya tari Home Sweet Home ini terinspirasi dari fenomena kehidupan keluarga penata tari sendiri. Menggambarkan bagaimana perasaan atau batin seorang anak perempuan yang mepunyai ibu seorang single parents atau orang tua tunggal. Home Sweet Home adalah istilah zaman sekarang yang berarti rumahku istanaku yang menceritakan tentang bagaimana manis pahitnya kehidupan yang ada pada keluarga penata. Setiap keluarga mempunyai masalahnya masing-masing, salah satunya adalah seorang suami pergi meninggalkan keluarganya dan membebankan semua tanggungan dan masalah masalah kepada seorang istri, sehingga seorang/ibu menanggung beban yang sangat banyak dalam keluarga. Seorang anak yang merasakan dan menyaksikan sendiri konflik keluarganya tentu mempunyai perasaan yang campur aduk dan bingung. Maka dari perasaan anak tersebutlah diangkat menjadi karya yang disampaikan melalui media gerak. Karya HOME SWEET HOME adalah tari dramatik yang bentuk pertunjukan simbolisnya representatif diwujudkan lewat gerak, dekorasi, tata rias, busana, tata cahaya dan dipertegas dengan musik.
Referensi
Armi, R. F., & Mansyur, H. (2022). Bentuk Penyajian Tari Hari Langsung Sebagai Tari Kreasi Masyarakat Kota Pekanbaru. Jurnal Sendratasik, 11(2), 219-226.
Atikoh, Alisahatun, and Agus Cahyono. "Proses Garap Koreografi Tari Rumeksa di Sanggar Tari Dharmo Yuwono Kabupaten Banyumas." Jurnal Seni Tari 7.2 (2018): 66-74.
Desfiarni, D. (1998). Peran Rangsangan Awal dalam Proses Koreografi.
Desfiarni, D. (2004). Tari Luka Gilo: Sebagai Rekaman Budaya Minangkabau Praislam: dari Magis ke Seni Pertunjukan Sekuler (pp. 1-169). Kalika.
Dharsono, F. (2023). Eksplorasi Tari Badaya Wirahmasari Rancaekek (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).
Hadi, Y. S. (2017). Koreografi Ruang Prosenium. Dwi-Quantum.
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Mastra, I. W., Pancawati, L. P., & Sariwigna, K. A. (2022). Eksetensi Legong Keraton. Widyadari, 23(2), 295-306.
Maulida, I., & Mansyur, H. (2020). Koreografi Tari Ratok Maik Katurun Di Nagari Padang Laweh Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Jurnal Sendratasik, 10(1), 211-218.
Sari, T. R., & Mansyur, H. (2020). Koreografi Tari Piring Hoyak Badarai Di Sanggar Sarai Sarumpun Di Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 9(2), 10-16.
Smith, Jacqueline. (1985). Komposisi Tari : Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru,. Terjemahan Ben Suharto. Ekalasti. Yogyakarta.
Soedarsono. (1978). Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Jakarta: Akademis Seni Tari Indonesia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Chintia Renata Putri, Herlinda Mansyur
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.