Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Sosial Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pemeliharaan Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor
DOI:
https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.484Kata Kunci:
Kulon Progo, Longsor, Sistem Peringatan Dini, PartisipasiAbstrak
Perbukitan Menoreh yang terletak di Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi kekayaan alam namun juga permasalahan bencana alam berupa tanah longsor. Salah satu bentuk mitigasi risiko bencana tanah longsor adalah pembangunan sistem peringatan dini bencana longsor atau Landslide Early Warning System (LEWS). Namun saat ini, sebagian besar LEWS dalam kondisi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan LEWS. Lokasi penelitian berada di wilayah administrasi Kapanewonan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki bahaya tinggi bencana longsor dan sistem peringatan dini bencana longsor. Penelitian ini bersifat induktif dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif. Penggunaan analisis kualitatif untuk mengetahui partisipasi masyarakat melalui penyusunan konseptualisasi atas fenomena berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LEWS memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai peringatan sebelum terjadi bencana longsor. Namun masyarakat berpartisipasi secara pasif dalam pemeliharaan alat pendukung LEWS. Partisipasi pasif masyarakat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pembelajaran dalam upaya manajemen bencana khususnya mitigasi risiko dan sistem peringatan dini bencana alam.
Referensi
ADRRN. (2010). Terminologi Pengurangan Risiko Bencana. Asian Disaster Reduction and Response Network (ADRRN).
Ahmad, G. N. (2018). Manajemen Operasi. Bumi Aksara.
Ali, A. (2014). Factors Affecting the Participation of Rural People in Community Organisations. https://doi.org/10.13140/2.1.1963.8082
Atmojo, M. E. (2020). PENDIDIKAN DINI MITIGASI BENCANA. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 118–126. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v3i2.6475
Baudoin, M.-A., Henly-Shepard, S., Fernando, N., Sitati, A., & Zommers, Z. (2016). From Top-Down to ‘“Community-Centric”’ Approaches to Early Warning Systems: Exploring Pathways to Improve Disaster Risk Reduction Through Community Participation. International Journal of Disaster Risk Science, 7, 163–174. https://doi.org/10.1007/s13753-016-0085-6
BNPB. (2014). Kawasan Rawan Bencana (KRB) Kabupaten Kulon Progo 2014-2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
BPBD Kabupaten Kulon Progo. (2023, Januari 19). BPBD - INFOGRAFIS KEJADIAN BENCANA ALAM DI KULON PROGO TAHUN 2022. https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/648/infografis-kejadian-bencana-alam-di-kulon-progo-tahun-2022
Carter, W. N. (1991). Disaster Management A Disaster Manager’s Handbook. Asian Development Bank.
Clegg, G., Haigh, R., & Amaratunga, D. (2022). Towards an improved understanding of participation in natural hazard early warning systems. International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment, 13(5), 615–663.
COGS. (2020). Active Partners: Benchmarking Community Participation in Regeneration. Yorkshire Forward.
Creighton, J. L. (2005). The Public Participation Handbook: Making Better Decisions Through Citizen Involvement. John Wiley & Sons, Inc.
EGSA-UGM. (2020, September 1). Menelusuri Bentuklahan Kawasan Karst Formasi Jonggrangan – Environmental Geography Student Association. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/01/menelusuri-bentuklahan-kawasan-karst-formasi-jonggrangan/
ISDR. (2006, Maret 27). Developing Early Warning Systems: A Checklist. Third International Conference on Early Warning, Bonn, Germany.
Jumadi. (2021). Manajemen Operasi. Sarnu Untung.
Kanji, N., & Greenwood, L. (2001). Participatory approaches to research and development in IIED:Learning from experience. IIED.
Knight (ed), L. (2009). World Disasters Report 2009: Focus on early warning, early action. ATAR Roto Presse.
Lacasse, S., & Nadim, F. (2009). Landslide Risk Assessment and Mitigation Strategy. Dalam Landslides Disaster Risk Reduction, Kyoji Sassa and Paolo Canuti (Eds.) (hlm. 31–61). Springer.
LIPI-UNESCO. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Mukhlisin, M. (2018, Maret 12). Sistem Peringatan Dini Dan Mitigasi Bencana Tanah Longsor. https://isnet.or.id/. https://isnet.or.id/sistem-peringatan-dini-dan-mitigasi-bencana-tanah-longsor/
Nasdian, F. T. (2015). Pengembangan Masyarakat (2 ed.). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Pretty, J. N. (1995). Participatory Learning For Sustainable Agriculture. World Development, 23(8), 1247–1263.
Priyono, K. D., Sunarto, Sartohadi, J., & Sudibyakto. (2011). Tipologi Pedogeomorfik Longsorlahan di Pegunungan Menoreh Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum Geograf, Vo. 25(1), 67–84.
Sassa, K., Picarelli, L., & Yueping, Y. (2009). Monitoring, Prediction and Early Warning. Dalam Landslides Disaster Risk Reduction, Kyoji Sassa and Paolo Canuti (Eds.) (hlm. 351–375). Springer.
Sufri, S., Dwirahmadi, F., Phung, D., & Rutherford, S. (2020). A systematic review of Community Engagement (CE) in Disaster Early Warning Systems (EWSs). Progress in Disaster Science, 5.
Suwarno, Y., Suryanta, J., & Munajati, S. L. (2021). Analisis Spasial Potensi Geowisata Goa di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Geo Spatial Proceeding. https://proceeding.uns.ac.id/geospatial/article/view/40
Tara, L., & Prabowo, A. (2021). IDENTIFIKASI BENCANA TANAH LONGSOR BERDASARKAN PENGAMATAN GEOMORFOLOGI DI DESA GIRIPURWO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULONPROGO, DIY. ReTII, 524–534.
Uca, & Maru, R. (2019). Mitigasi Bencana: Pemetaan dan Zonasi Daerah Rawan Longsor dan Banjir. Media Nusa Creative.
UNDDR. (2022). Early Warning Systems. https://www.un-spider.org/risks-and-disasters/early-warning-systems#no-back
UNDRR and WMO. (2022). Global status of multi-hazard early warning systems: Target G. United Nations Office for Disaster Risk Reduction.
VAGO. (2017). Public Participation in Government Decision-Making. https://www.audit.vic.gov.au/report/public-participation-government-decision-making. https://www.audit.vic.gov.au/report/public-participation-government-decision-making
Wandersman, A. (1981). A Framework of Participation in Community Organizations. he Journal of Applied Behavioral Science, 17(1), 27–58.
Wandersman, A., & Florin, P. (2000). Citizen Participation and Community Organizations. Dalam J. Rappaport & E. Seidman (Ed.), Handbook of Community Psychology (hlm. 247–272). Springer US. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-4193-6_11
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Kelik Nurhendrawan, Deva Fosterharoldas Swasto
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.