Menggali Potensi Kain Tenun Melayu di Kabupaten Bengkalis Melalui Kewirausahaan
DOI:
https://doi.org/10.58812/jekws.v2i03.1223Kata Kunci:
Mental, Melayu, KewirausahaanAbstrak
Kewirausahaan bukan hanya semata mata keahlian yang tinggi dalam satu hal bisnis saja, tetapi juga mencakup aspek sikap dan perilaku kasar yang mencermin ciri-ciri seorang wirausaha. Oleh karena itu dalam diskusi tersebut juga disoroti persoalan kewirausahaan mengenai profil seorang yang mampu memiliki sifat dan ciri yang khas. Survei lapangan menyimpulkan bahwa kekuatan dari segi mental pembisnis di Bengkalis terutama terkait pengrajin tenun dibawah rata rata bisa dibilang sangat rendah sekitar 52-53% karena takut akan kegagalan mau itu sangat lama atau pun baru begerak .hal ini juga berkaitan erat karena mental seorang pembisnis harus dipersiap dengak matang baik itu kegagalan maupun kesuksesan
Referensi
Sherina Suci Rahmadhani, 2024, Jurnal : TENUN LEJO SEBAGAI PRODUK PARIWISATA KHAS KABUPATEN BENGKALIS, Universitas Riau : Program Studi Usaha Perjalanan Wisata - Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Hasbullah, dkk, 2013, Jurnal : entrepreneurship wanita suku melayu (penekun kerjinan tenun dan songket melayu bukit batu, bengkalis)
Buchari Alma (2009), Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta
Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah (2011), Metode penelitian kuantitatif teori dan aplikasi, Jakarta : Rajawali Press
Kasmir, (2007), kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Levedra Levedra, Putri Paradiba, Joni Hendra
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.