Pengaruh Strategi Inovasi dan Orientasi Kewirausahaan Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Pada Sektor Industri alas kaki Cibaduyut Bandung Jawa Barat

Abstrak

Industri alas kaki merupakan industri yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan mode dan pertumbuhan penduduk dunia. Pembuatan alas kaki di Indonesia melalui pabrik atau industri danmelalui Industri Kecil Menengah (IKM). Komoditas yang diproduksi secara lokal dihasilkan melalui IKM. Sebaran IKM di Indonesia paling banyak terdapat di pulau Jawa. Salah satunya adalah sektor alas kaki Cibaduyut yang sudah membantu perekonomian masayarakat terutama masyarakat yang berada di kawasan Cibaduyut. Untuk dapat bertahan di jaman yang semakin maju pengusaha perlu melakukan peningkatan pada kinerja nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi inovasi, orientasi kewirausahaan, dan kinerja industri di sektor alas kaki Cibaduyut dan menganalisis pengaruh strategi inovasi terhadap kinerja industri, menganalisis pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja industri di sektor alas kaki Cibaduyut. Dengan menggunakan teknik penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampling menggunaka total sampling yaitu sebanyak 32 responden yang merupakan owner/manager pengusaha. Untuk alat analisis menggunakan Smart Partial Least Square (PLS). Analisis data yang disajikan meliputi karakteristik responden, analisis deskriptif, dan analisis inferensial mendapatkan hasil secara keseluruhan startegi inovasi, orientasi kewirausahaan dan kinerja industri di sektor alas kaki Cibaduyut tergolong baik, kemudian strategi inovasi dan orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja industri di sektor alas kaki Cibaduyut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah total kontribusi strategi inovasi terhadap kinerja industri sebesar 43,4% dan orientasi kewirausahaan sebesar 33,0%. Sedangkan secara simultan startegi inovasi dan orientasi kewirausahaan dapat mempengaruhi kinerja industri sebesar 76,4% dan sisanya 23,6% merupakan kontribusi dari faktor lain diluar penelitian.